Panduan Praktis Membuat Voucher WiFi Sendiri | Update 2025

cara membuat vocher pada mikrotik 2025 terbaru

Tertarik menjalankan usaha hotspot WiFi berbasis sistem voucher?
Metode yang paling efisien dan hemat biaya adalah memanfaatkan perangkat bernama router Mikrotik.

Di sini, Anda akan menemukan panduan lengkap dari awal untuk mengatur Mikrotik guna membuat voucher WiFi, mulai dari proses konfigurasi hingga cara mencetak voucher siap pakai.

Ada dua opsi utama untuk menghasilkan voucher WiFi menggunakan Mikrotik:
  1. Menggunakan Userman + Radius (disarankan untuk Mikrotik dengan harga di atas 3 juta).
  2. Memanfaatkan Mikhmon (cocok untuk semua tipe Mikrotik).

Tutorial ini secara khusus akan membahas langkah-langkah membuat voucher WiFi dengan metode Radius + Userman secara terperinci dan mudah dipahami.

Kelebihan Menggunakan WiFi Berbasis Sistem Voucher
Anda dapat menciptakan layanan WiFi hotspot yang dijual secara eceran dengan memanfaatkan sistem voucher.

Dengan Mikrotik, Anda memiliki fleksibilitas untuk mengatur voucher hotspot berdasarkan kuota waktu (jam) atau volume data (byte).

Metode ini sangat cocok diterapkan di berbagai lokasi yang memerlukan akses hotspot berbayar berbasis voucher, seperti:

  • Warnet, kafe, hotel, dan tempat umum lainnya.
  • Lembaga pendidikan seperti kampus atau sekolah.
  • Kantor yang membutuhkan sistem login atau registrasi pengguna terlebih dahulu.

Voucher yang Fleksibel dan Mandiri
Sistem voucher ini bersifat mandiri, memungkinkan Anda menentukan sendiri harga dan kuota voucher yang akan dijual sesuai kebutuhan.

Dukungan untuk Semua ISP
Sumber internet dapat menggunakan ISP apa pun, asalkan memiliki layanan unlimited, seperti IndiHome, Biznet, atau bahkan ISP lokal di kota Anda.

Pencetakan Voucher Massal
Voucher dapat dihasilkan secara otomatis dan dicetak dalam jumlah besar dengan template yang sudah Anda siapkan, cukup dengan satu klik.

Voucher Aktif Otomatis
Penghitungan kuota akan dimulai secara otomatis setelah voucher digunakan, sehingga Anda tidak perlu khawatir masa aktifnya habis sebelum digunakan oleh pelanggan.

Langkah-Langkah Membuat Voucher WiFi Sendiri
Tanpa memerlukan keahlian khusus, Anda cukup mengikuti langkah-langkah berikut untuk memulai:

  1. Install Userman dan NTP
  2. Membuat WiFi Hotspot
  3. Membangun Sistem Voucher Hotspot
  4. Mendesain Paket Voucher Hotspot
  5. Mencetak Voucher

Tutorial ini dirancang sesederhana mungkin, sehingga pemula sekalipun dapat mengikuti langkah-langkahnya dengan mudah dan dijamin berhasil. Bagi Anda yang sudah familiar dengan Mikrotik, beberapa bagian dapat dilewati untuk menghemat waktu.

Apa yang Diperlukan untuk Membuat Hotspot Voucher Mandiri?
Agar dapat membangun sistem hotspot berbasis voucher yang mandiri, Anda membutuhkan beberapa perangkat pendukung. Berikut ini daftar perlengkapan yang harus disiapkan:

1. Internet Unlimited sebagai Sumber Utama
Pastikan Anda berlangganan paket internet unlimited dari ISP pilihan Anda. Unlimited dalam konteks ini berarti tidak ada batasan kuota waktu atau volume data.

  • Batas waktu: Mengacu pada durasi akses, seperti jam, menit, atau detik.
  • Batas volume: Biasanya diukur dalam byte, seperti kilobyte (KB), megabyte (MB), gigabyte (GB), hingga terabyte (TB).

Hindari memilih paket internet dengan batasan kuota karena hal ini bisa mengganggu kelancaran koneksi dan merusak reputasi bisnis Anda.

2. Router Mikrotik sebagai Pusat Sistem Voucher WiFi
Router berfungsi sebagai perangkat untuk membagi koneksi internet ke berbagai perangkat pengguna. Ada berbagai jenis router, seperti wireless router, routerboard, atau PC router. Namun, untuk sistem voucher hotspot, Mikrotik adalah pilihan terbaik karena:

  • Handal: Stabil dalam pengelolaan jaringan.
  • Murah: Memiliki harga yang sesuai dengan kualitas.
  • Standar industri: Banyak digunakan dalam infrastruktur jaringan.

Router Mikrotik untuk Hotspot Kecil
Untuk bisnis kecil dengan sekitar 20 klien, Anda dapat menggunakan Mikrotik RB750Gr3, yang tersedia mulai dari Rp 800.000,-. Router ini cukup untuk menangani kebutuhan dasar hotspot Anda.

Mengapa Tidak Menggunakan Mikrotik dengan WiFi Bawaan?
Mikrotik tipe hAP lite memang memiliki fitur WiFi bawaan, tetapi tidak cocok untuk menangani banyak pengguna. Jika dipaksakan, router ini cenderung mengalami gangguan karena keterbatasan spesifikasinya. Untuk kebutuhan lebih serius, pilihlah router dengan performa yang lebih tinggi.

3. Wireless Access Point (AP) – Pemancar Sinyal WiFi
Wireless Access Point (AP) adalah perangkat yang berfungsi memancarkan sinyal WiFi, menjadikan area sekitarnya sebagai hotspot. Dengan AP, perangkat yang memiliki fitur WiFi dapat terhubung ke internet melalui jaringan hotspot yang Anda buat.

Rekomendasi AP untuk Hotspot Voucher
Untuk membangun bisnis yang andal dan kredibel, disarankan menggunakan AP dari merek Ubiquiti, khususnya seri UniFi.

  • Mengapa UniFi?
    • UniFi dirancang untuk menangani banyak klien sekaligus.
    • Terbukti menjaga stabilitas koneksi meskipun area hotspot penuh dengan pengguna.

Mengatasi Interferensi
AP sering mengalami interferensi jika terdapat banyak perangkat pengguna di sekitar hotspot, yang dapat menyebabkan koneksi internet menjadi lambat atau bahkan terputus. Dengan UniFi, masalah ini dapat diminimalkan karena performanya yang stabil.

Jika Anda ingin memilih merek AP lainnya, pastikan untuk membaca panduan memilih perangkat WiFi yang sesuai dengan kebutuhan hotspot Anda.

Catatan Penting: AP hanya berfungsi sebagai pemancar sinyal. Untuk mengelola sistem hotspot, Anda tetap memerlukan router Mikrotik yang diatur sebagai pusat pengendali.

4. Printer dan Kertas – Mencetak Voucher
Agar voucher dapat dijual kapan saja tanpa perlu mengakses router, Anda memerlukan printer dan kertas untuk mencetak kode voucher WiFi. Dengan ini, karyawan atau orang lain dapat dengan mudah menjual voucher kapanpun diperlukan.

Bisakah Membuat Voucher Hotspot Tanpa Mikrotik?
Ya, Anda tetap dapat membuat sistem voucher WiFi tanpa Mikrotik, dengan menggunakan perangkat yang memiliki fitur portal login untuk hotspot.

  • Contoh: UniFi menyediakan fitur "guest portal" yang dapat diatur untuk fungsi serupa dengan sistem voucher Mikrotik.

Namun, Anda tetap memerlukan router untuk:

  1. Mengatur pembagian bandwidth.
  2. Mengelola distribusi koneksi internet secara efisien.

Router Mikrotik adalah pilihan yang ekonomis, mudah digunakan, dan andal. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp 800.000,-, menjadikannya solusi terbaik untuk kebutuhan hotspot Anda.

Langkah 1: Menginstal Paket Userman dan NTP pada Mikrotik

Untuk membuat dan mengelola database pengguna hotspot Anda, diperlukan paket Userman dan NTP Client pada router Mikrotik. Karena kedua paket ini tidak terinstal secara default, Anda harus menginstalnya secara manual.

  • Userman: Digunakan untuk membuat dan mengelola voucher hotspot.
  • NTP: Berfungsi untuk menyinkronkan jam pada router agar tetap akurat dan selalu diperbarui.

1. Perbarui Mikrotik ke Versi Terbaru

Sebelum menginstal paket tambahan, pastikan Mikrotik Anda sudah menggunakan versi terbaru. Ini wajib untuk memastikan kompatibilitas dengan paket tambahan seperti NTP Client dan Userman.

Langkah-Langkah Memperbarui Mikrotik

  1. Hubungkan Mikrotik Anda ke internet.
  2. Login menggunakan Winbox.
  3. Pilih Quick Set > Check For Update.
  4. Pada opsi "Channel," pilih Stable.
  5. Jika versi Mikrotik Anda masih di bawah versi stable, klik Download & Install.
  6. Tunggu hingga proses selesai, kemudian reboot router.

Untuk router versi lama yang tidak memiliki menu ini, gunakan alternatif berikut:

  • Pilih System > Packages > Check For Update.
  • Ubah "Channel" ke Stable/Latest, lalu klik Check For Update.
  • Jika ada versi baru, klik Download & Install, router akan otomatis restart.

Upgrade Firmware Mikrotik

Setelah proses pembaruan selesai:

  1. Masuk ke System > Routerboard > Upgrade.
  2. Restart router melalui System > Reboot.

2. Unduh Paket Tambahan (Extra Package)

Langkah berikutnya adalah mengunduh paket NTP Client dan Userman. Namun, Anda harus mengetahui arsitektur prosesor Mikrotik Anda terlebih dahulu.

Cara Mengecek Arsitektur Mikrotik

  1. Login ke Mikrotik menggunakan Winbox.
  2. Pilih System > Resources.
  3. Cari informasi pada bagian Architecture Name.

Setelah mengetahui arsitektur prosesor (contoh: mmips), unduh paket tambahan yang sesuai di situs resmi Mikrotik. Pastikan paket yang Anda unduh sesuai dengan versi Mikrotik Anda.


3. Instal Paket Userman dan NTP Client

Setelah mengunduh file ekstra, lakukan langkah berikut:

  1. Ekstrak file yang diunduh.
  2. Login ke Mikrotik melalui Winbox.
  3. Buka menu Files > Upload.
  4. Pilih file Userman dan NTP Client dari folder yang telah diekstrak.
  5. Setelah proses upload selesai, reboot router melalui System > Reboot.

Setelah reboot, kedua paket akan otomatis terinstal dan aktif.


4. Setting Akun Userman

  1. Akses Userman melalui browser dengan mengetikkan: http://ip-mikrotik/userman (contoh: http://192.168.8.1/userman).
  2. Login menggunakan username admin dan password kosong.
  3. Segera ubah username dan password default melalui menu Customer > Admin.

Jika lupa password Userman, Anda dapat meresetnya melalui Winbox dengan mengetikkan perintah berikut di New Terminal:

shell
tool user-manager database clear

5. Konfigurasi NTP untuk Sinkronisasi Waktu

Agar voucher hotspot dapat berjalan dengan baik, pastikan waktu pada Mikrotik Anda selalu valid.

Langkah-Langkah Mengatur NTP Client

  1. Login ke Mikrotik menggunakan Winbox.
  2. Masuk ke System > NTP Client.
  3. Centang opsi Enable, dan pada mode pilih Unicast.
  4. Masukkan Primary NTP Server: pool.ntp.org.
  5. Masukkan Secondary NTP Server: id.pool.ntp.org.

Setelah itu, atur zona waktu:

  1. Buka menu System > Clock.
  2. Atur zona waktu ke Asia/Jakarta (GMT+07).
  3. Router Anda akan otomatis memperbarui waktu.

Dengan menyelesaikan langkah ini, Mikrotik Anda sudah siap untuk digunakan sebagai pusat sistem hotspot berbasis voucher.

Langkah 2: Mengonfigurasi Mikrotik sebagai Pusat Hotspot WiFi

Pada langkah ini, Anda akan mengonfigurasi router Mikrotik sebagai pusat operasional hotspot, yang akan membagikan internet ke banyak perangkat menggunakan fitur hotspot.

Hotspot dapat menggunakan koneksi WiFi atau kabel LAN. Perlu diingat, kabel LAN dan WiFi memiliki fungsi yang sama sebagai media penghubung perangkat ke internet.

Topologi Jaringan Hotspot dengan Sistem Voucher
Perangkat yang terhubung ke Switch A—baik menggunakan kabel LAN atau hotspot WiFi—harus melakukan autentikasi menggunakan voucher untuk dapat mengakses internet.

Untuk hotspot, Anda bebas menggunakan merek AP (Access Point) apapun dan sebanyak yang Anda inginkan, asalkan perangkat tersebut terhubung ke Switch A.

Pada contoh ini, saya menggunakan router Mikrotik RB750 dan UniFi sebagai AP. UniFi memerlukan UniFi Controller, jadi pastikan Anda telah mengonfigurasi UniFi terlebih dahulu menggunakan controller.


1. Mengatur IP pada Mikrotik

Langkah pertama adalah menetapkan IP pada port 1 dan port 2 di router Mikrotik. IP pada port 1 harus sesuai dengan sumber internet Anda, sehingga pastikan router sudah terhubung ke internet sebelum melanjutkan pengaturan lainnya.

Membuat IP untuk Client Hotspot

Seperti yang terlihat pada gambar topologi jaringan, saya akan menetapkan IP 192.168.8.1/24 pada interface ether2 yang akan digunakan untuk hotspot. IP untuk client akan dimulai dari 192.168.8.2 hingga 192.168.8.254.

Langkah-Langkah Mengonfigurasi IP pada Mikrotik

  1. Login ke Mikrotik menggunakan Winbox.
  2. Pilih menu IP > Addresses.
  3. Klik tanda plus (+) untuk menambahkan IP baru.
  4. Masukkan IP 192.168.8.1/24 pada interface ether2.
  5. Klik OK untuk menyimpan.

2. Mengaktifkan Fitur Hotspot Mikrotik

Setelah IP pada interface ether2 diatur, Anda bisa mulai mengonfigurasi hotspot Mikrotik. Ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pilih menu IP > Hotspot.
  2. Klik Hotspot Setup.
  3. Pilih interface ether2 sebagai interface hotspot (sesuai skema yang telah dibuat).
  4. Klik Next.
  5. IP pada interface akan otomatis terisi (jika sudah diatur sebelumnya), centang opsi Masquerade. Klik Next.
  6. Tentukan Address Pool untuk rentang IP yang akan digunakan oleh client, misalnya dari 192.168.8.5-192.168.8.250. Klik Next.
  7. Pilih None pada Select Certificate. Klik Next.
  8. Biarkan SMTP pada setting default. Klik Next.
  9. DNS server akan terisi otomatis. Klik Next.
  10. Pada DNS Name, masukkan domain untuk login page hotspot. Anda bisa menggunakan nama domain lokal yang belum terdaftar di internet agar tidak terjadi bentrok. Klik Next.
  11. Buat Username dan Password untuk menguji koneksi hotspot. Klik Next.

Jika setup berhasil, Anda dapat mencoba menghubungkan laptop atau komputer ke port ether2 dengan kabel LAN. Pastikan perangkat Anda mengaktifkan DHCP, dan perangkat akan menerima IP otomatis dari router, namun belum terhubung ke internet.


3. Login ke Hotspot Mikrotik

Untuk menguji apakah hotspot berfungsi, buka browser dan masukkan DNS name yang sudah Anda tentukan sebelumnya (contoh: http://hotspot.tembolok.id). Login menggunakan username dan password yang sudah dibuat pada saat setup. Jika sudah terhubung, internet dapat digunakan.


4. Bypass Autentikasi untuk Wireless AP

Semua perangkat yang terhubung ke interface hotspot (ether2/P2) perlu autentikasi menggunakan browser untuk mengakses internet. Namun, perangkat seperti Wireless AP tidak dapat melakukan autentikasi ini. Oleh karena itu, Anda perlu bypass autentikasi untuk perangkat AP agar bisa terhubung tanpa login.

Cara Bypass Autentikasi untuk AP

  1. Pilih menu IP > Hotspot > IP Bindings.
  2. Klik tanda plus (+).
  3. Masukkan MAC Address AP Anda pada kolom MAC Address.
  4. Pada kolom Address, masukkan IP dari perangkat AP tersebut.
  5. Di kolom To Address, isikan alamat IP yang sama.
  6. Pilih Server sebagai all atau interface yang digunakan.
  7. Pada Type, pilih Bypassed.
  8. Klik OK untuk menyimpan.

Lakukan langkah ini untuk setiap perangkat AP, laptop, atau perangkat lain yang ingin Anda bypass agar dapat terkoneksi ke hotspot tanpa autentikasi.


5. Mengonfigurasi WiFi Access Point

Untuk membuat jaringan hotspot, Anda perlu mengonfigurasi WiFi Access Point yang akan memancarkan sinyal WiFi. Pada contoh ini, saya menggunakan UniFi sebagai AP. Pastikan Anda sudah mengonfigurasi dan mengadopsi UniFi melalui UniFi Controller.

Jika menggunakan merek lain, pastikan Anda memberikan SSID (nama hotspot) dan menghubungkannya ke port yang telah ditentukan (misalnya port 2 pada router).

Langkah 3: Mengonfigurasi Userman sebagai Sistem Voucher Hotspot

Setelah mengikuti langkah-langkah sebelumnya, kamu sebenarnya sudah bisa membuat user untuk hotspot melalui menu Users di IP > Hotspot. Namun, cara ini mengharuskan kamu membuat user secara manual satu per satu, dan tidak ada cara untuk mencetaknya secara otomatis. Untuk menyederhanakan proses ini, kamu bisa menggunakan User Manager (Userman).

Dengan Userman, kamu bisa mengenerate voucher dalam jumlah banyak hanya dengan sekali klik dan langsung mencetaknya menggunakan printer. Userman menyediakan manajemen dan database user yang dapat dibaca dan digunakan oleh hotspot, jadi kamu perlu mengonfigurasi agar hotspot dapat mengakses database user di Userman.


1. Mengonfigurasi Server Radius untuk Hotspot di Mikrotik

Untuk menghubungkan hotspot Mikrotik dengan Userman, pertama-tama kamu perlu mengonfigurasi RADIUS. Berikut caranya:

  1. Masuk ke menu RADIUS di Mikrotik.
  2. Klik tanda plus (+) untuk menambah server baru.
  3. Pada kolom Service, centang Hotspot.
  4. Pada kolom Address, masukkan 127.0.0.1 (IP lokal router Mikrotik).
  5. Pilih UDP pada kolom Protocol.
  6. Isi Secret dengan password yang akan digunakan di Userman (bisa bebas, sesuai keinginan).
  7. Klik OK untuk menyimpan.

Setelah itu, kamu perlu mengubah pengaturan Profile Hotspot agar menggunakan server RADIUS.


2. Mengonfigurasi Hotspot untuk Menggunakan Database User Radius

Untuk memastikan hotspot membaca user yang ada di Userman, kamu perlu mengonfigurasi Profile Hotspot di Mikrotik:

  1. Masuk ke menu IP > Hotspot > Hotspot Profiles.
  2. Pilih profile yang digunakan, kemudian klik dua kali untuk membuka pengaturan.
  3. Pada tab General, pilih RADIUS di bagian Radius Server.

Sekarang, hotspot Mikrotik siap untuk menggunakan database user dari Userman.


3. Membuat User Hotspot Menggunakan Userman

Untuk membuat user baru di Userman, ikuti langkah berikut:

  1. Akses Userman di http://ip-router/userman (misalnya, http://192.168.8.1/userman).
  2. Pilih menu Users > Add > One.
  3. Masukkan Username dan Password yang diinginkan, kemudian klik Add.
  4. Gunakan username dan password yang baru dibuat untuk login ke hotspot.

4. Mengubah Template Login Hotspot

Untuk mempercantik tampilan halaman login hotspot, kamu bisa mengganti template default dengan desain yang lebih menarik. Banyak template gratis yang tersedia di internet, dan kamu bisa mendownload serta mengeditnya agar sesuai dengan identitas brandmu.

Langkah-langkah Mengubah Template Login Hotspot

  1. Backup Template Default

    • Masuk ke menu Files.
    • Klik kanan pada folder flash/hotspot, kemudian pilih Download untuk membackup template default.
  2. Hapus Template Default

    • Pilih folder flash/hotspot dan klik ikon hapus (tanda strip merah) untuk menghapus template default Mikrotik.
  3. Upload Template Baru

    • Setelah menghapus template default, drag and drop folder template yang sudah didownload dan diekstrak ke dalam folder flash.
  4. Aktifkan Template Baru

    • Masuk ke menu IP > Hotspot > Server Profiles.
    • Pilih profile hotspot yang digunakan dan klik dua kali.
    • Pada tab General, pilih folder template yang telah diupload di bagian HTML Directory.

Setelah template diterapkan, tampilan login hotspot kamu akan berubah menjadi lebih menarik dan sesuai dengan brand, tetapi tetap ringan dan mudah dibaca.

Langkah 4: Mengatur Bandwidth Hotspot

Sebesar apapun bandwidth yang kamu miliki, jika tidak dikelola dengan baik, pasti akan habis, terutama ketika banyak pengguna yang mengaksesnya untuk download. Untuk memastikan hotspot kamu tetap cepat dan lancar meski banyak pengguna, kamu perlu mengatur bandwidth dengan bijak.

Berikut beberapa cara untuk mengelola bandwidth hotspot dengan baik:


1. Membatasi Bandwidth per User dan Mengaktifkan Burst

Untuk menjaga kecepatan hotspot meskipun ada banyak pengguna, kamu bisa membatasi bandwidth setiap user dengan menggunakan fitur Limit Bandwidth. Selain itu, aktifkan juga fitur Burst, yang memungkinkan pengguna mendapatkan kecepatan lebih tinggi saat browsing, tapi dibatasi ketika mereka melakukan download.


2. Menetapkan Prioritas Berdasarkan Paket

Sistem prioritas memungkinkan pengguna dengan paket yang lebih mahal mendapatkan kecepatan lebih tinggi. Dengan cara ini, kamu bisa mengatur agar pengguna dengan paket premium mendapatkan akses lebih cepat dibandingkan dengan pengguna paket standar.


3. Menggunakan Queue PCQ untuk Pembagian Bandwidth yang Merata

Untuk menghindari satu pengguna memakan seluruh bandwidth, kamu bisa menggunakan Queue PCQ. Fitur ini membagi bandwidth secara merata di antara semua pengguna. Meskipun jumlah pengguna banyak, mereka tetap bisa menikmati kecepatan internet yang stabil. Selain itu, fitur burst juga tetap bisa diaktifkan untuk memberikan kecepatan lebih saat diperlukan.


4. Mengatur Profil Bandwidth Menggunakan Userman

Semua pengaturan di atas bisa dilakukan dengan mudah melalui Userman saat membuat profil untuk tiap jenis paket. Dengan begitu, kamu bisa mengelola bandwidth berdasarkan paket yang dipilih oleh pelanggan, memberikan kecepatan optimal untuk setiap kategori pengguna.


Sebelum mengimplementasikan pengaturan tersebut, sebaiknya kamu melakukan uji coba untuk memastikan bahwa limit bandwidth yang kamu buat tidak mengganggu aktivitas berinternet pelanggan. Cobalah berbagai aktivitas yang biasa dilakukan oleh pelanggan, seperti browsing, streaming, dan download, untuk memastikan pengaturanmu efektif dan nyaman digunakan.

Langkah 5: Membuat Voucher WiFi Hotspot

Setelah berhasil melakukan pengaturan pada Mikrotik seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kini saatnya untuk membuat voucher WiFi hotspot. Langkah ini melibatkan penggunaan Userman untuk menentukan jenis paket voucher, serta menetapkan limit yang akan digunakan pada voucher hotspotmu.

Dengan Userman, kamu dapat dengan mudah menghasilkan voucher dalam jumlah besar hanya dengan sekali klik, bahkan mencetaknya langsung ke printer.


Cara Menentukan Jenis Limit Berdasarkan Harga Paket

Secara umum, ada beberapa jenis limit atau kuota yang bisa digunakan untuk membatasi sebuah voucher, di antaranya:

  1. Limit Waktu (Jam)
  2. Limit Volume Transfer Data (GB)
  3. Limit Kecepatan (Mbps)

Sebagai penjual, biasanya kita hanya akan menunjukkan limit waktu (misalnya voucher 3 jam, 6 jam, 24 jam) dan limit volume (misalnya voucher 10GB yang aktif selama 5 hari).

Untuk limit kecepatan, ini biasanya tidak diinformasikan ke pelanggan. Kecepatan ini lebih digunakan untuk manajemen bandwidth agar pengguna tidak merasakan koneksi yang lemot.

Limit kecepatan sebaiknya disesuaikan dengan jenis paket yang dibuat. Biasanya, untuk paket dengan waktu singkat atau kuota volume lebih kecil, diberikan prioritas tinggi dengan kecepatan yang lebih cepat.

Contohnya, paket dengan waktu singkat (misalnya 3 jam) atau berbasis volume akan lebih mahal dibandingkan paket bulanan, sehingga kecepatan internetnya disesuaikan agar tetap memuaskan.


Skenario Harga Voucher Paket WiFi Hotspot

Berikut adalah contoh pengaturan harga dan paket voucher hotspot yang disesuaikan dengan kuota dan masa aktif:

  • Voucher Rp 5.000: 6 Jam, masa aktif 1 hari, kuota 5GB
  • Voucher Rp 8.000: 12 Jam, masa aktif 2 hari, kuota 10GB
  • Voucher Rp 50.000: Unlimited, masa aktif 30 hari

Harga paket harus dipikirkan dengan matang agar tidak disalahgunakan oleh pengguna, dan tetap menarik bagi pelanggan. Berikut penjelasannya:

  • Voucher Rp 5.000: Untuk pelanggan yang jarang menggunakan hotspot, dengan masa aktif 1 hari dan kuota 5GB. Ini bisa disebut sebagai voucher penetrasi untuk menarik pelanggan baru yang hanya membutuhkan akses hotspot dalam waktu singkat.

  • Voucher Rp 8.000: Untuk pelanggan yang lebih sering menggunakan hotspot, dengan masa aktif 2 hari dan kuota 10GB. Dengan harga sedikit lebih mahal, paket ini menghemat biaya bagi pengguna yang lebih sering membutuhkan internet.

  • Voucher Rp 50.000: Untuk pelanggan setia yang hampir setiap hari online. Dengan harga lebih tinggi, paket ini memberikan unlimited download dan masa aktif selama 30 hari. Kecepatan internet akan lebih rendah dibandingkan paket eceran, tetapi cukup untuk browsing.


Membuat Limit Kuota

Sebelum membuat voucher, kamu harus membuat template limit untuk paket yang akan kamu buat. Limit ini bisa berupa limit volume (GB) atau limit waktu (Jam), serta rate limit untuk mengatur kecepatan dan kualitas layanan.

Berikut langkah-langkahnya:

  1. Login ke Userman melalui browser: http://ip-router-mu/userman
  2. Klik menu Profiles > pilih tab Limitation > klik Add.
  3. Pada bagian Main:
    • Nama: Isi dengan nama jenis kuota yang sedang dibuat (misalnya: "Voucher 5GB").
  4. Pada bagian Limits:
    • Transfer: Tentukan batas kuota volume (download + upload), gunakan satuan K, M, G (Kilo, Mega, Giga).
  5. Pada bagian Rate Limit:
    • RX: Untuk membatasi kecepatan upload.
    • TX: Untuk membatasi kecepatan download.
    • Rate Limit: Tentukan kecepatan maksimal yang akan didapatkan klien.
    • Burst Rate: Tentukan kecepatan tambahan sementara.
    • Burst Threshold: Tentukan nilai rata-rata untuk memicu burst.
    • Burst Time: Tentukan durasi burst rate.
    • Min Rate: Biarkan kosong, nilai ini akan terisi otomatis.
    • Priority: Tentukan prioritas kecepatan; semakin kecil angkanya, semakin tinggi prioritas.

Klik Save untuk menyimpan.

Langkah 6: Mencetak dan Mengubah Template Voucher WiFi Hotspot

Setelah kode voucher berhasil dibuat, kini saatnya untuk mencetak voucher sebanyak yang diinginkan. Namun, sebelum mencetak, Anda perlu mengubah template voucher agar lebih menarik saat dicetak.

Template yang disediakan sangat sederhana, namun Anda dapat mencari template lain di internet setelah mempelajari cara mengubahnya.

Cara Mengubah Template Voucher Hotspot di MikroTik:

Untuk membuat template voucher hotspot MikroTik lebih menarik, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Klik menu Settings > pilih tab Templates.
  2. Pada bagian Name, pilih “vouchers”.
  3. Di kotak Header, salin dan tempelkan kode HTML berikut, lalu klik Save untuk menyimpan perubahan:
html
<!-- Salin kode di bawah ini ke kode HTML HEADER -->
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<title>Voucher Hotspot</title>
<style>
/* Style untuk template voucher */
.f10{font-size:10px} /* Ukuran font 10px */
.f11{font-size:11px} /* Ukuran font 11px */
.f12{font-size:12px} /* Ukuran font 12px */
/* ... (style lainnya) */
</style>
<script type="text/javascript" src="https://www.netme.id/js/qr/jquery.min.js"></script>
<script type="text/javascript" src="https://www.netme.id/js/qr/qrcode.js"></script>
<script>
/* Script untuk menampilkan durasi dan format mata uang */
function netme_id(e){ /* Menangani waktu */ }
function rupiah(e){ /* Format mata uang */ }
</script>
</head>
<body>
<!-- Salin kode di bawah ini ke kotak Row -->
<div class="container bg-dark border-1 border-dark">
<div class="row">
<!-- Layout voucher -->
<div class="col-9 border-1 border-dark">
<div class="row">
<div class="col-10 pt-1">
<p class="f13 bold text-center border-bottom-1 border-white text-white pb-1">VOUCHER HOTSPOT</p>
</div>
</div>
<div class="row mt-2 ml-2 mr-2">
<div class="col-5 text-center p-1">
<p class="f11 text-white">USERNAME</p>
<p class="f13 text-gray bg-light pt-1 pb-1 rounded">%u_username%</p>
</div>
<div class="col-5 text-center p-1">
<p class="f11 text-white">PASSWORD</p>
<p class="f13 text-gray bg-light pt-1 pb-1 rounded">%u_password%</p>
</div>
</div>
<div class="row">
<div class="col-10 text-center mb-1">
<h5 class="text-white"><script>rupiah('%u_moneyPaid%');</script></h5>
</div>
</div>
<div class="row bg-light ml-3 mr-3">
<div class="col-5 p-1 text-dark">
<p class="f10 pl-2">Masa aktif</p>
<p class="f10 pl-2">Durasi</p>
<p class="f10 pl-2">Kuota</p>
</div>
<div class="col-5 p-1 text-dark">
<p class="f10"><span class="pr-2">:</span><script>netme_id('%u_timeLeft% ');</script></p>
<p class="f10"><span class="pr-2">:</span><script>netme_id('%u_limitUptime%');</script></p>
<p class="f10"><span class="pr-2">:</span>%u_limitDownload%</p>
</div>
</div>
</div>
<div class="col-1 bg-light border-top-2 border-dark">
<h3 class="rotate-r90 mt-5 text-dark">Tembolok.ID</h3>
</div>
</div>
</div>
</body>
</html>

Pastikan Anda mengganti teks sesuai dengan branding atau kebutuhan yang Anda inginkan.

Mencetak Voucher Hotspot:

Setelah voucher berhasil dibuat, Anda dapat mencetaknya dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Klik menu Users dan centang pengguna yang ingin dicetak menjadi voucher.
  2. Klik menu Generate > pilih template Vouchers.
  3. Klik Generate, dan setelah voucher muncul, tekan tombol CTRL+P pada keyboard untuk mencetaknya.
  4. Sesuaikan ukuran kertas dan klik Print.

Voucher yang tercetak siap untuk dipotong dan disimpan, dan dapat dijual kepada pengguna tanpa memerlukan akses ke router MikroTik.

Semoga panduan ini membantu Anda dalam mengubah template voucher dan mencetaknya sesuai dengan kebutuhan Anda!

Langkah 7: Menghapus User/Voucher WiFi yang Kedaluwarsa

Secara berkala, kamu perlu menghapus user yang sudah kedaluwarsa agar database usermu tetap terjaga dan memudahkan kamu dalam mengelola user yang masih aktif.

Proses ini bisa diotomatisasi menggunakan script yang akan menghapus user kedaluwarsa, dan script ini bisa dijalankan secara periodik dengan menggunakan fitur scheduler di Mikrotik.

Membuat Script untuk Menghapus User Kedaluwarsa

Untuk menghapus user yang sudah kedaluwarsa secara otomatis, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Login ke router Mikrotik menggunakan Winbox.

  2. Masuk ke menu System, lalu pilih Scripts.

  3. Klik tombol + untuk membuat script baru.

  4. Pada kolom Name, isikan nama script, misalnya dell_exp_user (tanpa tanda petik).

  5. Pada kolom Source, masukkan script berikut ini persis seperti yang tertera:

    sql
    /tool user-manager user remove [find where !actual-profile]
  6. Klik OK untuk menyimpan script.

Menjadwalkan Script Agar Berjalan Secara Otomatis

Agar script berjalan secara berkala dan user yang sudah kedaluwarsa terhapus secara otomatis, kamu perlu menggunakan fitur scheduler. Berikut cara melakukannya:

  1. Login ke router Mikrotik menggunakan Winbox.

  2. Masuk ke menu System, lalu pilih Scheduler.

  3. Klik tombol + untuk menambahkan scheduler baru.

  4. Pada kolom Name, beri nama sesuai keinginan (misalnya, hapus_exp_user).

  5. Set Interval ke 10 menit, artinya script akan dijalankan setiap 10 menit.

  6. Pada kolom On Event, masukkan script berikut ini:

    arduino
    /sys scr run dell_exp_user

    Ini menginstruksikan Mikrotik untuk menjalankan script yang sudah kamu buat sebelumnya.

  7. Klik OK untuk menyimpan pengaturan.

Sekarang, script akan otomatis berjalan setiap 10 menit untuk menghapus user yang kedaluwarsa, sehingga database usermu selalu terjaga dengan baik.

Langkah 8: TROUBLESHOOTING Sistem Voucher WiFi Hotspot

Pada awal penggunaan sistem voucher WiFi hotspot, kamu mungkin akan menghadapi beberapa kendala, seperti yang saya alami. Salah satu masalah utama adalah saat terjadi pemadaman listrik (mati lampu), di mana jam pada router bisa ter-reset dan menyebabkan error.

Untuk mengatasi hal ini, kamu perlu melakukan beberapa pengaturan tambahan di Mikrotik agar voucher hotspot tetap berjalan dengan lancar setelah terjadi pemadaman listrik.

Mengatasi Masalah Reset Jam Router Setelah Mati Lampu

Tujuan dari langkah ini adalah memastikan bahwa setelah router mati dan hidup kembali, jam router akan di-set ke waktu 5 menit sebelum listrik padam, sehingga sistem voucher hotspot tidak error karena jam router yang ter-reset ke default pabrikan.

Cara Membuat Backup Jam Mikrotik:

  1. Buat Script untuk Backup Jam

    • Login ke router Mikrotik melalui Winbox.
    • Masuk ke menu System > Scripts, kemudian klik tanda + untuk membuat script baru.
    • Beri nama script misalnya datetime, lalu klik OK.

    Script untuk Backup Jam:

    bash
    :local date [sys clock get date];
    :local time [/sys clock get time];
    /sys scr set source="/sys clock set date=$date time=$time" [find where name=datetime];
  2. Buat Scheduler untuk Menjalankan Script Setiap 5 Menit:

    • Masuk ke menu System > Scheduler, kemudian klik tanda +.
    • Beri nama scheduler misalnya datetime, dan atur Interval menjadi 5 menit.
    • Pada kolom On Event, masukkan script berikut:
    arduino
    /sys scr run datetime
    • Klik OK untuk menyimpan.
  3. Buat Scheduler untuk Menjalankan Script pada Startup Router:

    • Masuk ke menu System > Scheduler, kemudian klik tanda +.
    • Beri nama scheduler misalnya datetime-startup, dan atur Start Time ke startup.
    • Pada kolom On Event, masukkan script berikut:
    arduino
    /sys scr run datetime
    • Klik OK untuk menyimpan.

Agar User Tidak Terhapus Setelah Listrik Mati karena Jam Error

Masalah yang muncul adalah ketika script penghapusan user expired dijalankan saat jam router sedang reset (misalnya setelah mati lampu). Hal ini akan menyebabkan semua user dianggap expired dan dihapus secara massal.

Untuk mengatasi masalah ini, kamu perlu menunda eksekusi script "hapus user expired" dengan menggunakan delay.

Cara Membuat Delay untuk Script Hapus User Expired:

  1. Masuk ke menu System > Scheduler, lalu klik tanda + untuk menambahkan scheduler baru.

  2. Beri nama scheduler sesuai keinginan, misalnya delay_startup.

  3. Atur Start Time ke startup, dan pada kolom On Event, masukkan script berikut:

    bash
    /sys sch set disabled=yes [find where interval=10m];
    :delay 300s;
    /sys sch set disabled=no [find where interval=10m];

    Penjelasan:

    • interval 10m adalah interval dari scheduler yang kamu buat sebelumnya untuk menjalankan script hapus user expired.
    • Delay selama 300 detik (5 menit) akan memberikan waktu agar jam router kembali normal setelah restart.
  4. Klik OK untuk menyimpan.


KESIMPULAN

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat memastikan bahwa router Mikrotik dan sistem voucher WiFi hotspot tetap stabil meskipun terjadi pemadaman listrik. Script backup jam dan delay untuk penghapusan user expired akan membantu mencegah error yang mungkin terjadi akibat reset

Lebih baru Lebih lama