Bingung Pilih Mikrotik? Ini Tips Tepat untuk Kebutuhanmu!
Memilih perangkat Mikrotik yang tepat bisa menjadi tantangan, terutama untuk membangun jaringan di rumah, kantor, sekolah, hotel, toko, kafe, hingga RT/RW Net. Kamu tak perlu khawatir! Artikel ini memberikan tips cerdas memilih Mikrotik sesuai kebutuhanmu, tanpa harus membeli perangkat yang terlalu mahal.
Ingat, yang terpenting adalah spesifikasi yang cukup untuk memastikan jaringan berjalan efektif dan efisien.
5 Tips Cerdas Memilih Mikrotik!
- Kenali Tipe dan Jenis Mikrotik
- Memilih Router Utama dan Router Distribusi
- Memilih Mikrotik Wireless Outdoor
- Mikrotik sebagai WiFi Access Point
- Memilih Mikrotik Switch
Yuk, simak penjelasannya satu per satu di bawah ini.
1. Kenali Tipe dan Jenis Mikrotik
Seperti perangkat elektronik lainnya, Mikrotik memiliki berbagai spesifikasi, mulai dari RAM, prosesor, hingga jenis perangkatnya. Semakin tinggi spesifikasinya, biasanya harganya pun semakin mahal.
Mikrotik terkenal dengan produk routerboard-nya, tetapi mereka juga memproduksi perangkat lain, seperti:
- Switch jaringan
- Wireless outdoor
- WiFi Access Point
- Antena dan aksesoris jaringan lainnya
Tipe Perangkat Mikrotik yang Umum
- Ethernet Router: Cocok untuk mengatur lalu lintas jaringan (routing), membagi bandwidth, hingga membuat hotspot.
- Wireless Bridge: Ideal untuk jaringan wireless jarak jauh, seperti Point-to-Point (PtP) atau Point-to-MultiPoint (PtMP).
- WiFi Router & Access Point: Dirancang untuk memancarkan sinyal WiFi langsung ke perangkat seperti smartphone, laptop, dan TV.
- Managable Switch: Switch cerdas yang mendukung pengelolaan lalu lintas data pada jaringan yang lebih kompleks.
2. Memilih Mikrotik Router Utama dan Distribusi
Router utama bertugas sebagai gateway yang menghubungkan jaringan lokal ke internet. Sementara router distribusi berfungsi untuk membagi bandwidth, mengatur autentikasi (seperti PPPoE atau hotspot), serta memfilter akses pengguna.
Tips Memilih Router
- Traffic di bawah 50 Mbps: Gunakan RB750Gr3.
- Traffic di bawah 200 Mbps: Gunakan RB4011IGS-RM.
- Traffic hingga 700 Mbps: Gunakan CCR2004.
- Traffic di atas 1 Gbps: Pilih seri CCR yang lebih tinggi.
3. Memilih Mikrotik Wireless Outdoor
Untuk jaringan wireless jarak jauh, seperti antar gedung atau tower, pilih Mikrotik yang dirancang untuk transmisi jarak jauh.
Jenis Wireless Outdoor:
- Point-to-Point (PtP): Koneksi langsung antara dua perangkat, cocok untuk jarak jauh (misal seri LHG atau Dynadish).
- Point-to-MultiPoint (PtMP): Koneksi satu perangkat ke banyak perangkat klien (misal OmniTik atau mANTBox).
- Client CPE (Customer Premises Equipment): Perangkat klien yang digunakan untuk menerima sinyal dari BTS atau PtMP, biasanya dengan harga yang lebih terjangkau, seperti seri SXT atau LDF.
Penting: Pilih perangkat yang sesuai dengan jarak dan jenis koneksi yang dibutuhkan. Untuk jarak lebih dari 2 km, pilih antena dengan bentuk disk atau parabola, sedangkan untuk jarak lebih pendek, antena jenis patch panel bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.
4. Mikrotik untuk WiFi Access Point
WiFi dan wireless berbeda dalam hal penerimaan sinyal. Jaringan WiFi efektif untuk jarak pendek (di bawah 50 meter) dan lebih ditujukan untuk perangkat mobile seperti ponsel, laptop, atau tablet. Jika kamu ingin menggunakan Mikrotik sebagai WiFi access point, pastikan memilih model yang dirancang untuk penggunaan jarak pendek.
Perbedaan Router WiFi Murah dan Mahal
WiFi dengan harga murah biasanya hanya mampu menampung sedikit pengguna (biasanya maksimal 5 perangkat). Jika lebih dari itu, koneksi cenderung tidak stabil. Sebaliknya, Mikrotik dengan harga lebih mahal umumnya bisa menampung lebih banyak pengguna sekaligus dengan kualitas koneksi yang tetap stabil.
Seri Mikrotik WiFi:
- hAP
- cAP
- Chateau
- wAP
- mAP
- wsAP
5. Memilih Mikrotik Switch
Jika jaringanmu berkembang dan membutuhkan pengelolaan lalu lintas data yang lebih efisien, switch Mikrotik bisa menjadi pilihan. Mikrotik CRS (Cloud Router Switch) dan CSS (Cloud Smart Switch) merupakan pilihan tepat untuk pengelolaan jaringan di Layer 2, serta memberikan kemampuan untuk VLAN dan pengaturan yang lebih detail.
Keunggulan Mikrotik Switch:
- Mengelola lalu lintas data dengan lebih efisien.
- Memiliki fitur PoE (Power over Ethernet), ideal untuk distribusi daya pada perangkat jaringan.
- Dapat diatur secara jarak jauh melalui SWOS atau RouterOS.
Model Mikrotik Switch:
- CRS: Untuk pengelolaan jaringan lebih kompleks dengan dual boot OS (SWOS dan RouterOS).
- CSS: Fokus untuk pengelolaan lebih mudah menggunakan SWOS.
- netPower dan netFiber: Ideal untuk jaringan berbasis fiber optic.
Kesimpulan
Mikrotik memiliki berbagai produk yang dapat memenuhi kebutuhan jaringan dengan berbagai skala. Untuk hasil optimal, kamu harus memilih perangkat Mikrotik yang sesuai dengan spesifikasi dan beban traffic yang akan ditangani. Menggunakan perangkat yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan menyebabkan kinerja yang buruk atau koneksi yang tidak stabil.
Jika kamu merasa kesulitan dalam menentukan pilihan atau konfigurasi Mikrotik yang tepat, ada banyak layanan yang siap membantu, seperti Mikrotiknesia, yang dapat membantu pengaturan dan optimasi jaringan sesuai dengan kebutuhanmu. Jangan ragu untuk mencoba!